You are currently viewing Pentingnya Data Link Layer dalam Model OSI!
data link layer

Pentingnya Data Link Layer dalam Model OSI!

Table of Contents

Data Link Layer adalah lapisan kedua dalam model OSI (Open Systems Interconnection) yang berfungsi untuk memastikan transfer data yang andal antar node di dalam jaringan. Lapisan ini bertanggung jawab dalam menangani pengiriman data dari satu perangkat ke perangkat lain melalui medium fisik, seperti kabel atau sinyal nirkabel, dengan memastikan bahwa data sampai tanpa kesalahan. Dalam prosesnya, Data Link Layer membagi data menjadi frame dan menambahkan informasi penting, seperti alamat sumber dan tujuan, serta deteksi kesalahan untuk memastikan integritas data.

Admin TechThink Hub Indonesia akan membahas mengenai Data Link Layer yang berperan dalam pengaturan aliran data agar tidak terjadi kelebihan beban pada jaringan. Lapisan ini terdiri dari dua sublapisan, yaitu Media Access Control (MAC) dan Logical Link Control (LLC). MAC bertugas untuk mengontrol akses ke media fisik, sementara LLC bertanggung jawab untuk menjaga komunikasi yang andal antara perangkat yang berbeda. Dengan demikian, Data Link Layer menjadi komponen penting dalam menjaga kelancaran komunikasi antar perangkat dalam sebuah jaringan, sekaligus mendukung kinerja lapisan-lapisan lain dalam model OSI.

data link layer
data link layer

Data Link Layer adalah lapisan kedua dalam model OSI (Open Systems Interconnection) yang memiliki peran vital dalam komunikasi jaringan. Fungsi utamanya adalah memastikan pengiriman data yang andal dan teratur antara perangkat dalam jaringan yang sama. Data Link Layer menangani aspek-aspek seperti pengalamatan fisik, pengendalian akses media, deteksi dan koreksi kesalahan, serta pengaturan aliran data. Berikut adalah penjelasan mengenai fungsi-fungsi Data Link Layer dalam model OSI:

1. Pengalamatan Fisik

a. Penggunaan Alamat MAC

  • Data Link Layer menggunakan alamat fisik (MAC address) untuk mengidentifikasi perangkat di jaringan lokal. Setiap perangkat jaringan memiliki alamat MAC unik yang berfungsi seperti identitas untuk komunikasi di dalam jaringan tersebut.
  • Alamat MAC ini digunakan untuk memastikan bahwa data dikirimkan ke perangkat yang tepat di dalam jaringan lokal.

b. Pemilihan Rute yang Tepat

  • Ketika data ditransmisikan dalam jaringan, Data Link Layer memastikan bahwa data tersebut sampai ke tujuan melalui perangkat yang benar berdasarkan alamat MAC, menghindari kesalahan pengiriman.

2. Pemformatan Data menjadi Frame

a. Fragmentasi Data

  • Data yang diterima dari lapisan di atasnya (Lapisan Jaringan/Network Layer) dipecah menjadi unit-unit kecil yang disebut frame.
  • Frame ini memungkinkan data diatur dengan baik, sehingga lebih mudah untuk ditransmisikan dan diterima.

b. Struktur Frame

  • Frame terdiri dari beberapa komponen seperti header, payload (data sebenarnya), dan trailer. Header dan trailer berfungsi untuk mengendalikan proses pengiriman data, sementara payload berisi data yang akan dikirim.

3. Pengendalian Akses Media (Media Access Control – MAC)

a. Mengatur Siapa yang Dapat Mengirim Data

  • Di jaringan yang menggunakan medium bersama seperti Ethernet, Data Link Layer mengelola akses ke media fisik. Ini dilakukan melalui protokol MAC (Media Access Control), yang menentukan perangkat mana yang memiliki hak untuk mengirim data pada waktu tertentu.
  • Fungsi ini sangat penting untuk mencegah tabrakan data ketika dua perangkat mencoba mengirim data secara bersamaan.

b. Menghindari Tabrakan Data (Collision Avoidance)

  • Dengan Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection (CSMA/CD) di jaringan Ethernet, Data Link Layer mendeteksi apakah ada tabrakan yang terjadi dan akan menginstruksikan perangkat untuk menunda pengiriman hingga medium tersedia kembali.
  • Di jaringan nirkabel, metode yang digunakan adalah CSMA/CA (Collision Avoidance), yang membantu menghindari tabrakan sebelum terjadi.
Baca Juga:  Peran Aplikasi Bengkel Mobil Online untuk Meningkatkan Efisiensi Bisnis

4. Deteksi dan Koreksi Kesalahan

a. Deteksi Kesalahan

  • Data Link Layer dilengkapi dengan mekanisme deteksi kesalahan seperti Cyclic Redundancy Check (CRC). Setiap frame yang dikirimkan disertai dengan kode periksa kesalahan di trailer frame.
  • Ketika frame diterima, lapisan ini memeriksa apakah frame tersebut mengalami kerusakan selama transmisi. Jika ditemukan kesalahan, frame tersebut akan ditolak.

b. Koreksi Kesalahan

  • Selain mendeteksi kesalahan, Data Link Layer juga berfungsi untuk meminta pengiriman ulang frame yang rusak. Ini dikenal sebagai Automatic Repeat Request (ARQ).
  • Koreksi ini membantu menjaga keandalan transmisi data di jaringan dengan memastikan hanya data yang benar yang diterima oleh penerima.

5. Pengaturan Aliran Data (Flow Control)

a. Menghindari Kelebihan Data

  • Flow control berfungsi untuk mengatur kecepatan pengiriman data antara pengirim dan penerima agar tidak terjadi kelebihan data yang dapat menyebabkan buffer overflow pada perangkat penerima.

b. Metode Stop-and-Wait

  • Dalam metode ini, pengirim mengirimkan satu frame dan menunggu konfirmasi dari penerima sebelum mengirim frame berikutnya. Ini memastikan penerima memiliki waktu yang cukup untuk memproses setiap frame sebelum menerima yang baru.

c. Metode Sliding Window

  • Metode ini memungkinkan pengirim untuk mengirim beberapa frame sekaligus tanpa menunggu konfirmasi untuk setiap frame. Sliding window meningkatkan efisiensi transmisi, terutama dalam jaringan dengan latensi tinggi.

6. Segmentasi dan Penggabungan Data

a. Segmentasi Data

  • Data yang dikirim dari lapisan di atasnya dipecah menjadi frame yang lebih kecil untuk memudahkan transmisi melalui jaringan fisik. Ini dikenal sebagai segmentasi.

b. Penggabungan Kembali Data

  • Data Link Layer di sisi penerima akan menggabungkan kembali frame yang diterima ke dalam bentuk yang utuh dan dapat dibaca oleh lapisan di atasnya.

7. Kendali Arus dan Prioritas Data

a. Mengelola Arus Data di Jaringan

  • Data Link Layer bertanggung jawab untuk mengatur arus lalu lintas di jaringan, terutama ketika banyak perangkat aktif di jaringan yang sama. Ini memastikan bahwa tidak ada perangkat yang mendominasi bandwidth jaringan.

b. Penetapan Prioritas untuk Frame

  • Beberapa frame mungkin memiliki prioritas lebih tinggi daripada yang lain, seperti dalam kasus data video atau suara yang membutuhkan transmisi real-time. Data Link Layer dapat mengatur prioritas frame tersebut untuk memastikan data dengan prioritas tinggi dikirim lebih dulu.

8. Keamanan Data

a. Pengecekan Autentikasi Frame

  • Meskipun lapisan ini bukan lapisan utama yang menangani keamanan data, Data Link Layer dapat berperan dalam memastikan keaslian frame melalui alamat MAC, memastikan bahwa data yang dikirimkan berasal dari perangkat yang sah.

b. Pemfilteran Frame

  • Data Link Layer juga dapat menerapkan pemfilteran frame berdasarkan alamat MAC untuk mencegah perangkat yang tidak sah dari menerima atau mengirim data di jaringan lokal.

Data Link Layer dalam model OSI memiliki peran yang sangat penting dalam memastikan transmisi data yang andal antara perangkat di jaringan lokal. Lapisan ini mengelola banyak aspek komunikasi data, mulai dari pengalamatan fisik dan pengendalian akses media hingga deteksi dan koreksi kesalahan, pengaturan aliran data, serta keamanan dasar. Dengan demikian, Data Link Layer menjembatani perbedaan antara lapisan fisik yang menangani transmisi sinyal dan lapisan di atasnya yang mengelola pengiriman data dalam bentuk yang lebih logis.

data link layer
data link layer

Data Link Layer adalah lapisan kedua dalam model OSI yang bertanggung jawab untuk memastikan pengiriman data yang andal antar perangkat dalam jaringan yang sama. Lapisan ini mengelola pengalamatan fisik, deteksi dan koreksi kesalahan, kontrol akses media, dan pengaturan aliran data. Untuk mendukung fungsinya, Data Link Layer menggunakan beberapa protokol khusus yang memainkan peran penting dalam berbagai jenis jaringan. Berikut ini adalah penjelasan tentang protokol-protokol utama yang digunakan pada Data Link Layer dalam model OSI:

1. Ethernet

Ethernet adalah salah satu protokol Data Link Layer yang paling umum digunakan dalam jaringan lokal (LAN).

a. Fungsi Ethernet

  • Ethernet bertanggung jawab untuk mentransmisikan data antar perangkat dalam jaringan lokal dengan menggunakan alamat MAC untuk mengidentifikasi setiap perangkat.
  • Mengatur akses media bersama dengan menggunakan metode Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection (CSMA/CD), di mana perangkat memeriksa apakah media transmisi sedang digunakan sebelum mengirim data, dan jika terjadi tabrakan data, perangkat akan menunggu dan mencoba kembali.

b. Tipe Frame Ethernet

  • Ethernet menggunakan frame sebagai unit pengiriman data. Frame Ethernet berisi header yang mencakup alamat MAC sumber dan tujuan, serta trailer yang berfungsi untuk deteksi kesalahan.
  • Ada beberapa versi Ethernet seperti Fast Ethernet, Gigabit Ethernet, dan 10-Gigabit Ethernet, yang berbeda dalam hal kecepatan transfer data.

c. Penggunaan di Jaringan Modern

  • Ethernet adalah protokol dasar untuk sebagian besar jaringan kabel saat ini karena kesederhanaannya, keandalannya, dan kecepatan yang terus meningkat.

2. PPP (Point-to-Point Protocol)

Point-to-Point Protocol (PPP) adalah protokol Data Link Layer yang digunakan untuk menghubungkan dua titik secara langsung, sering digunakan dalam koneksi dial-up, DSL, atau VPN.

a. Fungsi PPP

  • PPP menyediakan koneksi langsung antar dua perangkat jaringan, sering kali melalui kabel serial atau koneksi telepon.
  • Mendukung autentikasi, enkripsi, dan kompresi data selama transmisi, sehingga memberikan keamanan dan efisiensi lebih dalam komunikasi.
Baca Juga:  HAProxy: Solusi Load Balancer Andalan untuk Skala Besar

b. Komponen Utama PPP

  • LCP (Link Control Protocol): Mengelola pengaturan dan penghentian koneksi antar perangkat, serta menangani deteksi loop dan kesalahan.
  • NCP (Network Control Protocol): Berfungsi untuk mengkonfigurasi protokol lapisan jaringan seperti IP dan melakukan negosiasi parameter koneksi.

c. Penggunaan PPP

  • Meskipun teknologi seperti Ethernet lebih dominan di jaringan modern, PPP masih digunakan dalam beberapa aplikasi jaringan pribadi seperti VPN dan koneksi antar router.

3. HDLC (High-Level Data Link Control)

High-Level Data Link Control (HDLC) adalah protokol yang banyak digunakan untuk komunikasi point-to-point dan multipoint pada jaringan WAN (Wide Area Network).

a. Fungsi HDLC

  • HDLC menyediakan komunikasi yang reliable dengan mendukung deteksi dan koreksi kesalahan serta pengaturan aliran data.
  • Protokol ini sering digunakan pada koneksi leased line antara router atau perangkat jaringan di lokasi yang berjauhan.

b. Mode Operasi

  • Normal Response Mode (NRM): Mode di mana perangkat sekunder hanya dapat mengirimkan data setelah mendapatkan izin dari perangkat utama.
  • Asynchronous Balanced Mode (ABM): Mode di mana kedua perangkat dapat memulai komunikasi secara bersamaan.

c. Penggunaan HDLC

  • HDLC adalah protokol yang sering digunakan dalam komunikasi jaringan WAN, terutama untuk menghubungkan router dan switch melalui saluran komunikasi yang lebih panjang.

4. Frame Relay

Frame Relay adalah protokol WAN yang digunakan untuk komunikasi data jarak jauh dan memiliki kinerja lebih cepat dibandingkan protokol WAN tradisional seperti X.25.

a. Fungsi Frame Relay

  • Protokol ini dirancang untuk menyediakan komunikasi berkecepatan tinggi melalui jaringan WAN dengan menggunakan teknik multiplexing.
  • Frame Relay menangani paket data yang disebut frame dan mengirimkannya melalui jaringan menggunakan Data Link Connection Identifiers (DLCI).

b. Deteksi dan Koreksi Kesalahan

  • Tidak seperti HDLC, Frame Relay mengandalkan lapisan di atasnya untuk deteksi dan koreksi kesalahan, sehingga memungkinkan pengiriman data yang lebih cepat.

c. Penggunaan Frame Relay

  • Frame Relay umumnya digunakan untuk menghubungkan LAN yang terpisah di berbagai lokasi, terutama dalam jaringan perusahaan besar.

5. ATM (Asynchronous Transfer Mode)

ATM (Asynchronous Transfer Mode) adalah teknologi WAN yang dirancang untuk membawa suara, video, dan data melalui jaringan yang sama.

a. Fungsi ATM

  • ATM menggunakan sel dengan ukuran tetap (53 byte) untuk mentransmisikan data. Hal ini memungkinkan ATM untuk menyediakan komunikasi real-time, sehingga sering digunakan dalam aplikasi seperti telekomunikasi.
  • ATM mendukung layanan yang berorientasi koneksi dan non-koneksi, sehingga memberikan fleksibilitas dalam menangani berbagai jenis lalu lintas data.

b. Kecepatan Tinggi

  • Protokol ini mampu mentransmisikan data dengan kecepatan yang sangat tinggi dan digunakan untuk jaringan backbone dalam perusahaan besar atau penyedia layanan internet.

c. Penggunaan ATM

  • ATM sering digunakan dalam jaringan dengan kebutuhan bandwidth tinggi, seperti pusat data dan layanan telekomunikasi, meskipun popularitasnya telah berkurang dengan berkembangnya teknologi Ethernet dan MPLS.

6. FDDI (Fiber Distributed Data Interface)

FDDI (Fiber Distributed Data Interface) adalah protokol yang menggunakan kabel serat optik untuk menyediakan komunikasi berkecepatan tinggi dalam jaringan LAN.

a. Fungsi FDDI

  • FDDI menyediakan jaringan berkecepatan tinggi dengan menggunakan teknologi token ring, di mana sebuah token berkeliling di dalam jaringan dan hanya perangkat yang memiliki token yang dapat mengirim data.
  • Protokol ini mampu mendukung hingga 100 km dan menyediakan redundansi dengan dual ring topology, sehingga sangat andal.

b. Penggunaan FDDI

  • FDDI digunakan dalam jaringan yang membutuhkan kecepatan transfer tinggi dan jarak jauh, sering kali di jaringan kampus atau perusahaan besar sebelum teknologi Ethernet berkembang.

7. Token Ring

Token Ring adalah protokol Data Link Layer yang memungkinkan perangkat untuk berbagi media jaringan secara bergantian menggunakan token.

a. Fungsi Token Ring

  • Token Ring menggunakan metode akses yang terkontrol, di mana hanya perangkat yang memegang token yang dapat mengirim data. Ini mencegah terjadinya tabrakan data.

b. Struktur Topologi

  • Jaringan ini diatur dalam topologi cincin, di mana setiap perangkat terhubung ke perangkat lain dalam bentuk lingkaran. Data mengalir dalam satu arah.

c. Penggunaan Token Ring

  • Token Ring pernah populer di jaringan LAN perusahaan sebelum Ethernet menjadi standar utama karena kemampuannya untuk mencegah tabrakan data, tetapi kini jarang digunakan.

8. ARCNET (Attached Resource Computer Network)

ARCNET adalah protokol Data Link Layer yang salah satu yang pertama kali digunakan untuk komunikasi antar komputer di jaringan LAN.

a. Fungsi ARCNET

  • ARCNET mendukung jaringan berkecepatan rendah hingga menengah, menggunakan topologi bus atau bintang untuk menghubungkan perangkat.

b. Penggunaan ARCNET

  • Sebelum Ethernet menjadi standar, ARCNET digunakan dalam jaringan bisnis kecil dan menengah. Saat ini ARCNET jarang digunakan di jaringan komersial.

Protokol-protokol Data Link Layer dalam model OSI memfasilitasi berbagai jenis komunikasi jaringan, dari jaringan lokal berkecepatan tinggi seperti Ethernet hingga protokol komunikasi point-to-point seperti PPP dan HDLC. Setiap protokol memiliki karakteristik unik dalam menangani pengiriman data, deteksi dan koreksi kesalahan, serta pengendalian akses media, tergantung pada kebutuhan dan jenis jaringan yang digunakan.

data link layer
data link layer

Frame adalah unit data yang dikemas dan ditransmisikan di Data Link Layer (Lapisan Data Link) dalam model OSI. Fungsi utama dari Data Link Layer adalah menyediakan komunikasi data yang andal antar perangkat dalam jaringan lokal, dan frame adalah sarana untuk mewujudkan hal tersebut. Frame ini mencakup informasi penting seperti pengalamatan fisik, deteksi kesalahan, dan kontrol aliran data. Mari kita telaah secara tentang bagaimana frame bekerja di Data Link Layer, komponen-komponennya, dan bagaimana ia memastikan pengiriman data yang efektif:

Baca Juga:  Kualitas Tinggi, Harga Terjangkau: Ini Software Bengkel Mobil Murah yang Anda Cari!

1. Pengertian Frame dalam Data Link Layer

Frame adalah unit data terkecil yang dapat dikirimkan melalui jaringan pada lapisan ini. Di Data Link Layer, paket dari lapisan atas (Network Layer) dikemas menjadi frame dengan menambahkan header dan trailer, yang berisi informasi kontrol tambahan untuk memastikan pengiriman yang andal.

Dalam model OSI, Data Link Layer bertanggung jawab atas komunikasi antar perangkat di jaringan lokal, seperti Local Area Network (LAN). Oleh karena itu, frame memiliki peran penting dalam mendefinisikan bagaimana data dipaketkan dan dipindahkan dari satu perangkat ke perangkat lainnya di dalam jaringan yang sama.

2. Struktur Frame Data Link Layer

Sebuah frame terdiri dari beberapa bagian penting, masing-masing dengan fungsi tertentu. Struktur umum frame terdiri dari:

a. Preamble

  • Ini adalah bagian pengantar dari frame yang digunakan untuk menyelaraskan komunikasi antara pengirim dan penerima. Preamble membantu perangkat untuk mendeteksi awal dari sebuah frame dan sinkronisasi jam komunikasi.

b. Header

  • Header adalah bagian awal dari frame yang berisi informasi kontrol yang digunakan untuk mengelola pengiriman data.
  • Header mencakup:
    • Alamat MAC Sumber: Alamat fisik dari perangkat yang mengirim data.
    • Alamat MAC Tujuan: Alamat fisik dari perangkat yang akan menerima data.
    • Tipe/EtherType: Mengidentifikasi jenis protokol yang digunakan pada lapisan atas, seperti IPv4 atau IPv6.

c. Payload (Data Field)

  • Payload adalah bagian utama dari frame yang berisi data yang dikirimkan oleh pengirim. Data ini berasal dari lapisan jaringan (Network Layer) dan dipaketkan oleh Data Link Layer ke dalam frame.
  • Ukuran payload bervariasi, tetapi ada batas minimum dan maksimum yang ditetapkan untuk memastikan frame berfungsi dengan baik. Misalnya, dalam Ethernet, ukuran payload minimum adalah 46 byte dan maksimum adalah 1500 byte.

d. Trailer

  • Trailer adalah bagian akhir dari frame, yang berfungsi untuk deteksi dan koreksi kesalahan selama pengiriman data. Trailer biasanya berisi:
    • Frame Check Sequence (FCS): Sebuah kode yang digunakan untuk mendeteksi kesalahan selama transmisi. Proses ini dilakukan melalui algoritma Cyclic Redundancy Check (CRC).
    Jika ada kesalahan dalam frame, frame tersebut akan dibuang, dan pengirim akan diberi sinyal untuk mengirim ulang data.

3. Fungsi Frame di Data Link Layer

Frame memiliki beberapa fungsi penting dalam komunikasi data:

a. Pengalamatan Fisik (Physical Addressing)

Frame mengandung alamat MAC dari perangkat pengirim dan penerima. Alamat MAC adalah pengenal unik yang digunakan untuk mengidentifikasi perangkat di jaringan lokal. Setiap perangkat jaringan memiliki alamat MAC yang berbeda, dan frame memastikan data mencapai perangkat yang benar berdasarkan alamat fisik ini.

b. Pemecahan Data (Data Segmentation)

Data dari lapisan atas (seperti lapisan jaringan) sering kali terlalu besar untuk dikirimkan sekaligus melalui media fisik. Frame memecah data menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, sehingga memudahkan pengiriman dan menghindari kerusakan data.

c. Deteksi dan Koreksi Kesalahan (Error Detection and Correction)

Proses ini dilakukan melalui trailer frame yang berisi Frame Check Sequence (FCS). Jika ditemukan kesalahan dalam transmisi data, frame akan dibuang, dan mekanisme acknowledgment dapat digunakan untuk meminta pengirim mengirim ulang data yang rusak.

d. Kontrol Aliran Data (Flow Control)

Frame berfungsi untuk mengendalikan aliran data antar perangkat. Ini penting agar perangkat penerima tidak kelebihan beban dengan data yang terlalu cepat, yang bisa menyebabkan kehilangan data.

e. Pengendalian Akses Media (Media Access Control)

Frame membantu dalam mengelola bagaimana perangkat berbagi akses ke media transmisi (kabel atau sinyal nirkabel). Protokol seperti Ethernet menggunakan CSMA/CD (Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection) untuk memastikan bahwa hanya satu perangkat yang mengirim data pada satu waktu, menghindari tabrakan data.

4. Jenis-Jenis Frame di Data Link Layer

Terdapat beberapa jenis frame di Data Link Layer, bergantung pada protokol yang digunakan. Beberapa jenis frame yang paling umum termasuk:

a. Frame Ethernet

Ethernet adalah salah satu protokol Data Link Layer yang paling banyak digunakan di jaringan lokal (LAN). Frame Ethernet memiliki format yang mengandung preamble, header, payload, dan trailer. Ada juga beberapa varian Ethernet seperti Fast Ethernet dan Gigabit Ethernet.

b. Frame PPP (Point-to-Point Protocol)

Frame PPP digunakan dalam koneksi point-to-point, sering kali melalui koneksi dial-up atau DSL. Pada frame ini biasanya digunakan dalam komunikasi antara dua perangkat pada jaringan WAN (Wide Area Network).

c. Frame HDLC (High-Level Data Link Control)

HDLC adalah protokol Data Link Layer yang sering digunakan dalam komunikasi point-to-point dan multipoint. Frame HDLC digunakan untuk mentransmisikan data dalam jaringan WAN.

d. Frame Token Ring

Pada jaringan Token Ring, frame memiliki format yang berbeda, di mana perangkat dalam jaringan berbagi akses ke media transmisi berdasarkan giliran menggunakan token.

5. Contoh Protokol yang Menggunakan Frame

Beberapa protokol di Data Link Layer yang menggunakan frame adalah:

  • Ethernet: Protokol paling populer untuk jaringan LAN yang menggunakan frame Ethernet untuk komunikasi.
  • PPP (Point-to-Point Protocol): Digunakan untuk menghubungkan dua perangkat secara langsung di WAN.
  • HDLC (High-Level Data Link Control): Protokol yang digunakan dalam koneksi WAN, umumnya untuk menghubungkan router.
  • Frame Relay: Protokol WAN yang juga menggunakan frame untuk mengirimkan data melalui jaringan.

6. Proses Pengiriman dan Penerimaan Frame

Pengiriman dan penerimaan frame di Data Link Layer melalui beberapa langkah berikut:

a. Pengiriman Frame

  1. Data dari lapisan Network (misalnya, IP packet) dikemas ke dalam frame oleh Data Link Layer.
  2. Data ditambahkan ke dalam payload, dan header serta trailer ditambahkan oleh protokol Data Link.
  3. Frame kemudian dikirim melalui media fisik (misalnya kabel ethernet atau sinyal nirkabel) ke perangkat tujuan.

b. Penerimaan Frame

  1. Perangkat penerima menerima frame dari media fisik.
  2. Header frame diperiksa untuk memastikan bahwa alamat MAC tujuan sesuai dengan perangkat penerima.
  3. Trailer frame diperiksa untuk mendeteksi kesalahan transmisi.
  4. Jika tidak ada kesalahan, data dilepaskan dari frame dan diteruskan ke lapisan atas (Network Layer).

Frame adalah unit data utama di Data Link Layer yang bertanggung jawab atas komunikasi antar perangkat dalam jaringan lokal. Dengan komponen-komponen seperti header, payload, dan trailer, frame menyediakan cara yang efisien untuk mengirimkan data secara andal, mendeteksi kesalahan, dan mengendalikan aliran data. Setiap protokol yang beroperasi di Data Link Layer menggunakan format frame yang berbeda, tergantung pada tujuan dan jenis jaringan yang digunakan.

Kesimpulan

Data Link Layer dalam model OSI memainkan peran kunci dalam memastikan transfer data yang andal antar perangkat di jaringan. Dengan membagi data menjadi frame, mengelola alamat perangkat, dan melakukan deteksi serta koreksi kesalahan, lapisan ini menjaga integritas data selama proses pengiriman. Keberadaan sublapisan Media Access Control (MAC) dan Logical Link Control (LLC) memperkuat kemampuan Data Link Layer dalam mengontrol akses ke media fisik dan memastikan komunikasi yang stabil antar node.

Sebagai fondasi penting bagi lapisan-lapisan lain dalam model OSI, Data Link Layer memastikan bahwa data dapat mengalir dengan lancar melalui jaringan tanpa gangguan. Dengan memahami perannya, kita dapat lebih menghargai kompleksitas yang terlibat dalam jaringan komputer modern serta pentingnya pemeliharaan sistem yang andal agar komunikasi data tetap efisien dan aman.

Apabila Anda ingin mengenal lebih jauh tentang TechThink Hub Indonesia, atau sedang membutuhkan software yang relevan dengan bisnis Anda saat ini, Anda dapat menghubungi 021 5080 8195 (Head Office) dan atau +62 856-0490-2127. Anda juga dapat mengisi form di bawah ini untuk informasi lebih lanjut.

Form Request Aplikasi

Tinggalkan Balasan