You are currently viewing Transport Layer: Jembatan Antara Jaringan dalam Model OSI
transport layer

Transport Layer: Jembatan Antara Jaringan dalam Model OSI

Transport Layer: Jembatan Antara Jaringan dalam Model OSI

Transport Layer adalah lapisan keempat dalam model OSI (Open Systems Interconnection) yang berperan penting dalam pengelolaan komunikasi data antara perangkat di jaringan. Lapisan ini bertugas untuk memastikan bahwa data yang dikirim dari sumber ke tujuan tidak hanya sampai dengan selamat, tetapi juga dalam urutan yang benar dan tanpa kehilangan informasi. Dengan menggunakan protokol seperti TCP (Transmission Control Protocol) dan UDP (User Datagram Protocol), Transport Layer menyediakan layanan pengendalian aliran, pemulihan kesalahan, dan segmentasi data, sehingga menjamin integritas dan keandalan transfer data.

Admin TechThink Hub Indonesia akan membahas mengenai Transport Layer yang berfungsi untuk membedakan antara berbagai sesi komunikasi yang terjadi pada jaringan, memungkinkan beberapa aplikasi untuk beroperasi secara bersamaan tanpa saling mengganggu. Dengan membagi data menjadi segmen-segmen yang lebih kecil, lapisan ini tidak hanya meningkatkan efisiensi pengiriman, tetapi juga mengoptimalkan penggunaan bandwidth yang tersedia. Dalam konteks ini, Transport Layer menjadi komponen kunci dalam menjaga komunikasi yang efektif dan efisien di antara perangkat dalam jaringan, memastikan pengalaman pengguna yang lebih baik dan minimnya gangguan selama pengiriman data.

Protokol-Protokol pada Transport Layer

transport layer
transport layer

Transport Layer dalam model OSI memainkan peran penting dalam pengiriman data antara aplikasi di host yang berbeda. Berbagai protokol telah dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan yang berbeda dalam komunikasi jaringan. Berikut adalah penjelasan tentang protokol-protokol utama yang beroperasi pada Transport Layer:

1. Transmission Control Protocol (TCP)

Pengertian: TCP adalah protokol yang berorientasi koneksi dan salah satu protokol paling umum yang digunakan pada Transport Layer. TCP menjamin pengiriman data yang andal dengan menggunakan metode kontrol aliran dan pengendalian kesalahan.

Fitur Utama:

  • Koneksi Berorientasi: TCP membangun koneksi sebelum mentransfer data. Proses ini disebut sebagai “three-way handshake,” yang melibatkan pertukaran segmen antara pengirim dan penerima untuk memastikan kedua pihak siap untuk berkomunikasi.
  • Keandalan: TCP menjamin bahwa semua segmen yang dikirim akan diterima. Jika segmen hilang atau rusak, TCP akan meminta pengiriman ulang.
  • Urutan Pengiriman: TCP memastikan bahwa segmen-segmen data diterima dalam urutan yang benar. Ini dicapai dengan menambahkan nomor urut pada setiap segmen.
  • Kontrol Aliran: TCP mengelola kecepatan pengiriman data agar tidak terjadi overload pada penerima dengan menggunakan mekanisme sliding window.
  • Deteksi Kesalahan: TCP menggunakan checksum untuk mendeteksi kesalahan dalam data yang dikirim.

Penggunaan: TCP umum digunakan dalam aplikasi yang memerlukan pengiriman data yang andal dan urutan yang teratur, seperti:

  • Web browsing (HTTP/HTTPS)
  • Email (SMTP, POP3, IMAP)
  • File transfer (FTP)
Baca Juga:  Tantangan dan Solusi Outsourcing Programmer yang Jarang Diketahui

2. User Datagram Protocol (UDP)

Pengertian: UDP adalah protokol yang tidak berorientasi koneksi dan lebih sederhana dibandingkan TCP. UDP tidak menjamin pengiriman yang andal, tetapi menawarkan kecepatan yang lebih tinggi.

Fitur Utama:

  • Tanpa Koneksi: UDP tidak membangun koneksi sebelum mentransfer data. Setiap datagram dikirim tanpa adanya jaminan bahwa penerima siap untuk menerima data.
  • Kecepatan Tinggi: Karena tidak ada overhead untuk pengendalian koneksi dan pengiriman ulang, UDP lebih cepat dibandingkan TCP.
  • Tidak Ada Urutan: UDP tidak menjamin urutan pengiriman data. Penerima harus mengelola urutan jika diperlukan.
  • Minimalis: UDP memiliki header yang lebih kecil, menjadikannya lebih efisien dalam penggunaan bandwidth.

Penggunaan: UDP biasanya digunakan dalam aplikasi yang memerlukan pengiriman data yang cepat dan tidak terlalu sensitif terhadap kehilangan data, seperti:

  • Streaming video dan audio
  • Game online
  • Voice over IP (VoIP)

3. Stream Control Transmission Protocol (SCTP)

Pengertian: SCTP adalah protokol yang dirancang untuk mengatasi kekurangan TCP dan UDP dengan menawarkan keandalan dan pengiriman data yang lebih baik, terutama dalam komunikasi multimedia.

Fitur Utama:

  • Koneksi Multihoming: SCTP mendukung pengiriman data melalui beberapa alamat IP, memungkinkan koneksi yang lebih robust dan mengurangi kemungkinan kehilangan data jika salah satu jalur gagal.
  • Pengiriman Pesan: SCTP adalah protokol message-oriented, yang memungkinkan pengiriman data dalam bentuk pesan, berbeda dengan TCP yang berbasis stream.
  • Keandalan dan Kontrol Aliran: SCTP menyediakan jaminan pengiriman yang andal, kontrol aliran, dan pengendalian kesalahan yang mirip dengan TCP.
  • Pengaturan Aliran: SCTP memungkinkan pengaturan aliran yang lebih efisien untuk mengelola data yang dikirim, sehingga mengurangi penundaan.

Penggunaan: SCTP sering digunakan dalam aplikasi telekomunikasi dan protokol signaling, seperti:

  • Telepon IP (VoIP)
  • Signaling System 7 (SS7)

4. Datagram Congestion Control Protocol (DCCP)

Pengertian: DCCP adalah protokol yang dirancang untuk mengelola pengiriman datagram dengan mengontrol kemacetan dalam jaringan. Ini memungkinkan aplikasi untuk menghindari kemacetan dan menyesuaikan laju pengiriman data.

Fitur Utama:

  • Kontrol Kemacetan: DCCP menyediakan mekanisme untuk mendeteksi kemacetan jaringan dan menyesuaikan pengiriman data secara dinamis.
  • Pengiriman Tanpa Koneksi: DCCP adalah protokol tanpa koneksi, sehingga lebih cepat daripada TCP tetapi dengan kontrol kemacetan.
  • Pengiriman Pesan: DCCP juga mendukung pengiriman data dalam bentuk pesan, mirip dengan UDP.

Penggunaan: DCCP lebih sering digunakan dalam aplikasi yang memerlukan pengiriman data dalam bentuk datagram, seperti:

  • Streaming multimedia
  • Aplikasi video conference

Frame dan Data Unit pada Transport Layer

transport layer
transport layer

Dalam Model OSI, Transport Layer adalah lapisan keempat yang bertanggung jawab untuk pengiriman data antar aplikasi di host yang berbeda. Pada lapisan ini, data yang ditransfer diorganisir menjadi unit yang lebih kecil, yang dikenal sebagai data unit atau segment. Mari kita bahas lebih dalam tentang konsep frame dan data unit pada Transport Layer:

1. Data Unit di Lapisan Transportasi

Pengertian: Data unit pada Transport Layer adalah bagian terkecil dari data yang ditransfer antara aplikasi. Tergantung pada protokol yang digunakan, data unit ini dapat berupa segmen (untuk TCP) atau datagram (untuk UDP).

Struktur Data Unit:

  • TCP Segment:
    • Header: Bagian ini berisi informasi penting untuk pengiriman, termasuk:
      • Nomor urut (Sequence Number)
      • Nomor pengakuan (Acknowledgment Number)
      • Kontrol bendera (Control Flags) seperti SYN, ACK, FIN, dll.
      • Ukuran jendela (Window Size) untuk kontrol aliran.
      • Checksum untuk deteksi kesalahan.
    • Data: Bagian ini adalah payload yang berisi data yang dikirim dari aplikasi.
  • UDP Datagram:
    • Header: Berisi informasi dasar yang diperlukan untuk pengiriman, termasuk:
      • Nomor port sumber dan tujuan (Source and Destination Port)
      • Panjang datagram (Length)
      • Checksum untuk deteksi kesalahan.
    • Data: Bagian ini adalah payload yang berisi data dari aplikasi.
Baca Juga:  Apa Itu Keylogger? Pahami Ancaman Terhadap Keamanan Data

Fungsi Data Unit:

  • Segmentasi: Data dari lapisan aplikasi dipecah menjadi segmen-segmen kecil yang dapat ditransfer melalui jaringan.
  • Pengurutan dan Penyusunan Kembali: Data unit pada TCP memungkinkan penerima untuk mengurutkan dan menyusun kembali segmen-segmen sesuai dengan nomor urut yang diberikan, memastikan data diterima dalam urutan yang benar.
  • Keandalan: Dengan menggunakan checksum dan mekanisme pengiriman ulang, data unit pada TCP memastikan pengiriman data yang andal.

2. Frame pada Data Link Layer

Pengertian: Frame adalah unit data yang digunakan di Data Link Layer (lapisan kedua) untuk mentransfer data antar perangkat dalam jaringan lokal. Frame berfungsi sebagai wadah untuk data unit yang datang dari Transport Layer sebelum dikirim ke Media Access Control (MAC).

Struktur Frame: Frame biasanya terdiri dari beberapa bagian berikut:

  • Header: Berisi informasi seperti alamat MAC sumber dan tujuan, serta kontrol lainnya seperti jenis protokol yang digunakan.
  • Payload: Bagian ini adalah data unit dari Transport Layer (segmen TCP atau datagram UDP).
  • Trailer: Biasanya berisi informasi kontrol kesalahan, seperti checksum, untuk mendeteksi kesalahan selama pengiriman.

Fungsi Frame:

  • Paketisasi Data: Frame membungkus data unit dari Transport Layer dan menambah informasi alamat dan kontrol yang diperlukan untuk pengiriman di jaringan lokal.
  • Pengendalian Akses Media: Frame membantu dalam mengelola akses ke media fisik, memastikan bahwa perangkat tidak mengirimkan data secara bersamaan dan menyebabkan tabrakan.
  • Deteksi Kesalahan: Dengan menambahkan trailer yang berisi informasi kontrol kesalahan, frame dapat mendeteksi kesalahan yang mungkin terjadi selama pengiriman data.

3. Hubungan antara Data Unit dan Frame

Meskipun data unit dan frame berada pada lapisan yang berbeda dalam model OSI, keduanya bekerja sama untuk memastikan komunikasi data yang efisien dan andal:

  • Data Unit dari Transport Layer (TCP/UDP):
    • Mengirimkan data dari aplikasi ke Transport Layer dalam bentuk segmen (TCP) atau datagram (UDP).
  • Frame di Data Link Layer:
    • Mengemas data unit dari Transport Layer ke dalam frame untuk ditransfer di jaringan lokal.
  • Pengiriman Melalui Jaringan:
    • Frame berisi data unit yang telah diproses oleh Transport Layer dan siap untuk dikirim melalui Media Access Control ke tujuan akhir.

Fungsi Transport Layer

transport layer
transport layer

Transport Layer adalah lapisan keempat dalam model OSI (Open Systems Interconnection) yang bertanggung jawab untuk menyediakan layanan komunikasi antar aplikasi di host yang berbeda. Pada transport Layer berperan penting dalam memastikan bahwa data yang ditransfer antar sistem dapat dilakukan dengan efisien dan andal. Berikut adalah penjelasan mengenai fungsi-fungsi utama dari Transport Layer:

1. Penyediaan Layanan Koneksi dan Pengendalian Aliran

  • Koneksi Berorientasi dan Tanpa Koneksi:
    • Transport Layer mendukung dua jenis layanan: koneksi berorientasi (seperti TCP) dan tanpa koneksi (seperti UDP).
    • TCP: Menyediakan jaminan bahwa data akan diterima dengan benar, menggunakan tiga langkah handshake untuk membangun koneksi sebelum data dikirim.
    • UDP: Lebih cepat dan efisien untuk aplikasi yang tidak memerlukan jaminan pengiriman yang andal.
  • Pengendalian Aliran:
    • Transport Layer mengelola kecepatan pengiriman data agar tidak terjadi overload pada penerima dengan menggunakan teknik seperti sliding window. Ini memastikan bahwa pengirim tidak mengirimkan lebih banyak data daripada yang dapat diproses oleh penerima.
Baca Juga:  Platform as a Service (PaaS): Pilihan Utama Pengembang Aplikasi

2. Pengendalian Kesalahan

  • Deteksi dan Perbaikan Kesalahan:
    • Transport Layer menggunakan mekanisme kontrol kesalahan untuk mendeteksi dan memperbaiki kesalahan yang mungkin terjadi selama transmisi data.
    • TCP: Memiliki checksum dalam header untuk mendeteksi kesalahan. Jika kesalahan terdeteksi, TCP dapat meminta pengiriman ulang data yang hilang atau rusak.
    • UDP: Juga menggunakan checksum, tetapi tidak menyediakan mekanisme untuk memperbaiki kesalahan.

3. Pengurutan Data

  • Urutan Penerimaan:
    • Salah satu fungsi penting dari Transport Layer adalah memastikan bahwa data diterima dalam urutan yang benar.
    • TCP: Menggunakan nomor urut untuk setiap segmen data yang dikirim, memungkinkan penerima untuk menyusun kembali segmen-segmen tersebut dalam urutan yang benar.
    • UDP: Tidak menjamin urutan pengiriman, sehingga aplikasi yang menggunakan UDP harus mengelola urutan sendiri jika diperlukan.

4. Segmentasi dan Paketisasi Data

  • Segmentasi:
    • Transport Layer memecah data besar dari lapisan aplikasi menjadi unit yang lebih kecil (segmen untuk TCP dan datagram untuk UDP) sehingga lebih mudah untuk ditransfer melalui jaringan.
    • Segmentasi ini juga membantu mengurangi kemungkinan kehilangan data saat dikirim melalui jaringan.
  • Paketisasi:
    • Setiap data unit yang dikirim oleh Transport Layer dikemas dengan header yang berisi informasi penting seperti alamat port sumber dan tujuan, serta informasi kontrol lainnya.

5. Multiplexing dan Demultiplexing

  • Multiplexing:
    • Transport Layer memungkinkan beberapa aplikasi di host yang sama untuk berbagi saluran komunikasi yang sama. Hal ini dilakukan dengan menambahkan informasi port pada data unit sehingga jaringan dapat menentukan aplikasi mana yang akan menerima data.
  • Demultiplexing:
    • Pada sisi penerima, Transport Layer mengidentifikasi data yang diterima dan mengarahkannya ke aplikasi yang sesuai berdasarkan informasi port dalam header.

6. Penyediaan Layanan QoS (Quality of Service)

  • QoS:
    • Transport Layer dapat memberikan layanan kualitas yang berbeda berdasarkan kebutuhan aplikasi, seperti prioritas pengiriman atau pengaturan bandwidth.
    • Ini sangat penting untuk aplikasi yang membutuhkan pengiriman data real-time, seperti video conferencing atau game online.

Kesimpulan

Transport Layer dalam model OSI berperan vital dalam memastikan komunikasi yang handal dan efisien antara perangkat di jaringan. Dengan menggunakan protokol seperti TCP dan UDP, lapisan ini tidak hanya menjamin bahwa data sampai di tujuan dengan aman, tetapi juga memastikan bahwa informasi dikirim dalam urutan yang benar dan tanpa kehilangan. Kemampuannya dalam mengatur aliran data dan melakukan pemulihan kesalahan menjadikannya komponen penting untuk meningkatkan keandalan dan kualitas layanan komunikasi.

Dengan memahami peran Transport Layer, kita dapat menghargai kompleksitas proses yang terjadi di balik layar saat data ditransfer di seluruh jaringan. Investasi dalam teknologi dan pengembangan protokol yang lebih baik di lapisan ini akan terus berkontribusi pada peningkatan efisiensi dan keamanan komunikasi data di era digital yang semakin berkembang. Dengan demikian, Transport Layer menjadi fondasi yang tak tergantikan dalam membangun jaringan yang mampu mendukung berbagai aplikasi dan layanan modern.

Apabila Anda ingin mengenal lebih jauh tentang TechThink Hub Indonesia, atau sedang membutuhkan software yang relevan dengan bisnis Anda saat ini, Anda dapat menghubungi 021 5080 8195 (Head Office) dan atau +62 856-0490-2127. Anda juga dapat mengisi form di bawah ini untuk informasi lebih lanjut.

Form Request Aplikasi

Tinggalkan Balasan